Total Tayangan Halaman

Jumat, 09 September 2016

Melafind

Hampir semua orang memiliki tahi lalat atau andeng-andeng di tubuhnya. Terlepas dari perannya sebagai tanda lahir, bintik hitam di kulit itu menyimpan potensi tumbuh menjadi kanker atau melanoma. Cancer Research Institute memaparkan empat ciri utama tahi lalat yang perlu diwaspadai. Yakni, bentuk tahi lalat asimetris, tepian tidak rata, meradang disertai perubahan warna dan gatal serta diameter yangterus membesar hingga lebih satu sentimeter.
 
Alat ini berfungsi sebagai detektor yang mampu membedakan tahi lalat yang tidak berbahaya dengan kanker kulit (melanoma),sejenis kanker mematikan yang menyerang kulit dan memiliki bentuk mirip tahi lalat. Pemeriksaan melanoma ini umumnya menggunakan sampel jaringan atau lebih sering disebut biopsi. Namun, terkadang prosedur tersebut dianggap tidak efektif karena bisa saja tahi lalat yang dicurigai sebagai kanker ternyata tidaklah berbahaya. Peralatan ini memanfaatkan teknologi fotografi dengan berbagai jenis panjang gelombang elektromagnet. Kemudian data yang didapat dicocokkan dengan database melanoma yang telah dikumpulkan sebelumnya.
     The MelaFind scanner optik bukan untuk diagnosis definitif melainkan untuk memberikan informasi tambahan dokter dalam menentukan apakah  tidak untuk biopsi . Tujuannya adalah untuk mengurangi jumlah pasien yang tersisa dengan bekas luka biopsi , dengan manfaat tambahan dari menghilangkan biaya prosedur yang tidak perlu.
Teknologi MelaFind ( MELA Sciences , Irvington , NY ) menggunakan teknologi navigasi rudal awalnya dibayar untuk Departemen Pertahanan untuk optik memindai permukaan lesi mencurigakan pada 10 panjang gelombang elektromagnetik . Sinyal yang dikumpulkan diproses menggunakan algoritma heavy-duty dan dicocokkan registri dari 10.000 gambar digital dari melanoma dan penyakit kulit .

sumber: http://syifafauziahrahmah.blogspot.co.id/2015/04/melafind-scanner-scanner-kanker-kulit.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar